Seiring dengan berlakunya kebijakan physical distancing
pasca pandemi virus Corona (Covid-19), berbagai macam aplikasi yang menunjang
aktivitas Work From Home (WFH) banyak
digunakan agar studi atau pekerjaan tetap produktif walau secara online.
Salah satu aplikasi yang sedang booming dan dipakai di
banyak instansi perusahaan atau pendidikan adalah Zoom. Lewat aplikasi ini, rapat bisa diselenggarakan secara
online via PC atau smartphone masing-masing.
Fakta di Balik Isu Keamanan Zoom
Sayangnya, beberapa saat terakhir, aplikasi Zoom ditimpa
berbagai macam isu keamanan yang sangat serius. Konon, aplikasi ini mampu
menyadap informasi yang masuk dan mengirimkannya ke Tiongkok. Benarkah
demikian?
Nah, kali ini Jaka bakal membahas fakta-fakta
di balik isu keamanan Zoom yang patut jadi perhatian kita
bersama. Berikut ulasannya!
1. Sudah Dipakai Jutaan Orang di Dunia
Zoom baru terkenal dan digunakan banyak pengguna pada
tahun 2000, bertepatan dengan pandemi
virus Covid-19.
Saat ini sendiri, Zoom mengklaim sudah dipakai sekitar
dari 200 juta pengguna, dengan lebih dari 100 juta meeting diselenggarakan
setiap harinya.
Nggak cuma itu aja. Dalam 1 meeting, aplikasi ini bisa
menampung sampai 100 peserta sekaligus. Nggak kebayang betapa besar dan
banyaknya kapasitas yang mampu ditampung aplikasi ini, geng!
2. Isu
Keamanan Mulai Jadi Bahasan Serius
Seiring dengan melonjaknya jumlah pengguna, maka salah
satu topik yang jadi perhatian bersama adalah mengenai isu keamanan.
Beberapa pakar siber, baik dalam maupun luar negeri,
mulai mempertanyakan sistem keamanan yang digunakan pada Zoom.
Salah satunya mempermasalahkan kenapa aplikasi sekelas
Zoom tidak memiliki enkripsi
end-to-end layaknya aplikasi chatting Android paling aman
sejauh ini
Dalam kasus Zoom, kunci enkripsi disimpan oleh servernya
sendiri, sehingga secara teknis Zoom bisa saja membuka dan bahkan mengintip isi
komunikasi pengguna Zoom. Hmmm,
kok ngeri ya?
3. Data
Pengguna Dikirim ke Tiongkok
Salah satu topik serius mengenai keamanan Zoom Cloud Meetings adalah temuan mengejutkan dari Citizen Lab bahwa
Zoom telah membuat rute informasi dari AS untuk ditransfer ke situs informasi
Tiongkok.
Para peneliti mengumumkan penemuan mereka, bahwa selama
uji coba melakukan video conference dari Amerika ke Kanada, enkripsi dan kunci
dekripsi mereka dialihkan melalui Transport Layer Security (TLS) dari server
Zoom yang terletak di Beijing.
Tak heran, para peneliti sekaligus publik menyatakan
kekecewaannya. CEO Zoom, Eric S. Yuan, yang menyatakan bahwa hal tersebut bukan
hal normal dan terjadi karena pengaruh penggunaan server yang tinggi.
4. Ada
Kemungkinan "Ditunggangi" Malware Berbahaya
Peneliti Trend Micro juga menemukan bahwa aplikasi Zoom
kemungkinan besar ditunggangi malware berbahaya yang bisa saja masuk dan mencuri data pribadi
pengguna.
Tidak hanya itu saja, ada kemungkinan malware ini bakal
memengaruhi sistem komputermu sehingga mengalami error atau
bahkan hang.
Maka dari itu, untuk mencegah hal-hal yang nggak
diinginkan terjadi, kamu bisa mendownload aplikasi anti
virus PC terbaik untuk komputermu.
5. Ancaman
"Zoom Bombing"
Nggak cuma para pakar siber saja yang berbicara, namun
FBI pun ikut berkomentar. Mereka menyatakan bahwa terjadi fenomena "Zoom Bombing", di mana hacker/peretas bisa menyusup tiba-tiba ke video
conference manapun.
Nggak cuma itu, mereka bakal melakukan berbagai macam
keonaran, mulai dari meneriaki cercaan dan ancaman yang bernada rasial hingga
mengirimkan konten-konten porno.
Hal itu disebabkan Zoom dapat diakses dengan URL berbasis
nomor pendek, yang sayangnya, dapat dengan mudah dibuat dan ditebak oleh
hacker/peretas.
Mereka pun mengatakan, bila publik nggak nyaman
menggunakan Zoom, mereka bisa menggunakan aplikasi meeting online terbaik lainnya.
6. Video
Conference yang Bocor ke Sosial Media
Salah satu berita yang sempat viral beberapa saat lalu
adalah temuan The Washington Post mengenai ribuan video conference aplikasi
Zoom yang bocor ke publik.
Video-video yang seharusnya rahasia seperti terapi
online, rapat perusahaan, hingga percakapan pribadi bisa dilihat dengan bebas
di platform video streaming seperti
Vimeo dan Youtube.
Konon, hal ini bisa terjadi karena Zoom menamai setiap
rekaman dengan nama yang identik dan disimpan tanpa pengamanan password di
sistem cloud Amazon Web
Service (AWS).
Hal inilah yang membuat siapa saja bisa menemukan rekaman
video lewat pencarian search engine dengan mudah. Bahkan hacker pun bisa
mendapatkannya dengan mudah!
Berikut beberapa informasi untuk Bobers
yang Danmogot.com rangkum, semoga bermanfaat ya untuk
Bobers. Dan juga buat Anda jangan lupa selalu update artikel terbaru mengenai
info tips, kesehatan, keperluan rumah tangga, musik, tempat wisata, dan lainnya
di mydanmogot.blogspot.com, concept.id.
Baca juga artikel: cara lengkap hapus akun dan aplikasi zoom di laptop, benarkah aplikasi zoom bahaya? cara menghapus akun zoom di smartphone, begini bug android 10 buat sejumlah smartphone error, tips
perlindungan mencegah gejala virus corona(covid-19), tips aktifkan dark mode
whatsapp terbaru untuk android dan ios, iPhone
bantu deteksi awal gejala covid-19 dengan fitur siri terbaru, facebook akan buat malu akun-akun yang sukai
hoaks covid-19, perusahaan raksasa sosmed 'facebook' hapus
grup penentang pembatasan sosial covid-19, whatsapp perkenalkan aplikasi video call
grup terbaru bisa sampai 8 pengguna, ceo pc gaming perkenalkan karya terbaru
desain ventilator untuk pasien covid-19, kickstarter platform pengajuan proyek
ternama akan merumahkan seluruh karyawannya, pemilik
instagram kembangkan web pelacak covid-19 di usa