Senin, 23 Maret 2020

Omset Puluhan Juta Lenyap, Pengusaha Ini Rugi Banyak Akibat Corona

Halo Bobers, untuk Anda yang memiliki usaha atau pelaku usaha pastinya akan merasa merugi setelah hadirnya virus corona yang sekarang sedang menyerang ke seluruh penjuru dunia. Sejak virus corona merebak, banyak sektor ekonomi yang ikut terdampak. Apalagi sejak pemerintah menyerukan untuk bekerja, belajar dan berdoa di rumah, kegiatan masyarakat di luar rumah pun menjadi terbatas. Hal ini sangat berimbas pada bisnis kuliner.

Fitria Sofiani salah satunya. Pengusaha cafe dan resto pizza ini harus rela menghentikan operasional bisnisnya sejak wabah corona menyerang. Fitria punya 2 cafe dan satu restoran pizza. Kedua cafenya sudah tutup sejak satu pekan lalu. Meski hingga saat ini masih melayani order online.


Sedangkan outlet pizza baru saja tutup kemarin. Pertimbangannya yaitu karena omzet menurun tajam. Alhasil besar pasak daripada tiang, biaya operasional jauh lebih besar ketimbang acuan. 

“Wah outlet pizza drop habis sampai 80 persen. Karena lokasi outlet pizza itu dekat sama restoran yang biasa melayani turis Malaysia. Jadi biasanya kita juga mengandalkan mereka. Jadi sejak seminggu ini karena udah enggak ada turis lagi, kita kena imbas parah,” kisah Fitria.

Sedangkan dua cafe yang tutup lebih dulu, kondisinya juga tak jauh berbeda. Omzetnya pun menurun drastis karena pelanggan juga berkurang jauh. Menurut Fitria, salah satu cafenya berada di dekat Bandung International School, sedangkan satu lagi ada di dekat Institut Prancis Indonesia. Sayangnya, dua gedung institusi tersebut juga tutup. Mau tak mau Fitria juga harus rela meliburkan kedua cafenya.


Padahal dalam kondisi normal, kedua cafe ini punya omzet cukup tinggi, hampir menyentuh tiga digit. “Kalau yang cafe utama itu omzet perbulan rata-rata Rp 70-90 juta bulan,” ujar Fitria.

Namun jangankan mencapai angka rata-rata omzet, Fitria mengaku cashflow bulan ini justru jadi minus. Ditambah, sebelum memutuskan menutup operasional cafenya, Fitria sudah terlanjur membeli stok bahan baku yang cukup lumayan.

Ketimbang mubazir, beberapa stok bahan baku yang tidak tahan lama, akhirnya ia bagikan ke karyawannya. Beberapa lainnya ia bawa pulang untuk stok di rumah. Sedangkan bahan pangan yang tak cepat busuk, masih ia simpan.
Namun Fitria mengakui belum bisa memprediksi jumlah kerugian secara keseluruhan. Menurutnya karena skala bisnisnya masih kecil, ia masih belum bisa mengukur persentase kerugian akibat tak beroperasi.

Hanya saja Fitria tak menampik bahwa ketika situasi sudah berangsur normal, ia mengaku bakal butuh waktu untuk memulihkan bisnisnya. Menurut Fitria, kondisi ini seolah membuatnya harus kembali ke garis awal.

“Pas nanti buka lagi buat saya sejujurnya kaya start from zero lagi karena bulan ini cashflow kita jadi minus. Tapi ya situasi ini hits us very hard sih. Belum lagi mikirin ramadhan yang segera datang,” ujarnya.


Pelaku usaha ini berharap operasional bisnisnya hanya terhenti sampai 29 Maret nanti. Meskipun segala kondisi masih sangat abu-abu dan tidak bisa diprediksi.
“Untuk sementara tutup sampai tanggal 29 Maret ini. Cuma belum tahu juga kan, sambil melihat sikon yang ada,” ujarnya.

Selain itu, Fitria juga mengakui bahwa kondisi ini juga berpengaruh pada karyawan. Untuk menjalankan bisnisnya, Fitria dibantu 9 karyawan. Namun karena operasional tutup, karyawan terpaksa diliburkan. Namun Fitria berkomitmen untuk tetap membayarkan gaji pokok yang menjadi hak para pegawai.

Meski demikian, Fitria bersyukur di tengah kondisi yang menghimpit ini ia tak harus dipusingkan dengan cicilan apa pun. Sebab, ketiga bisnis kuliner tersebut ia rintis dengan menggunakan modal pribadi, tanpa pinjaman dari bank. Tak terbayang buatnya berada dalam kondisi cashflow minus, namun masih harus dibayangi kewajiban bayar cicilan.

“Wah kalau ada kredit bank pasti panik banget deh. Enggak kebayang kalau pebisnis kecil lainnya yang ada pembiayaan bank,” ujarnya.

Meski harus dihadapkan dengan kondisi sulit namun Fitria menerima hal ini sebagai sebuah konsekuensi bagi pengusaha. Menurutnya segala macam bisnis pasti ada risikonya. Fitria berharap kondisi ini cepat berlalu dan keadaan pulih kembali termasuk sektor usaha kuliner.

“Yang jelas berharap ada kepastian; misalnya kalau mesti lockdown sampai kapan dan mulai kapan kita bisa berharap semuanya kembali normal. Biar kita juga bisa bikin plan,” katanya.

Berikut beberapa informasi untuk Bobers yang Danmogot.com rangkum, semoga bermanfaat untuk pembaca Bobers, jangan lupa tetap semangat, berikan yang bermanfaat untuk orang lain. Dan juga buat Anda jangan lupa selalu update artikel terbaru mengenai info tips, kesehatan, tempat wisata, dan lainnya di mydanmogot.blogspot.com.

Untuk Anda yang mencari kebutuhan rumah tanggakebutuhan olahragakebutuhan lainnya, Anda bisa mengunjungi website kami di www.danmogot.com yang menyediakan produk-produk terbaru dan dapatkan promo diskon hanya di Danmogot.com.

Alamat : Gedung Concept.id Jalan. Alfalah No.19, Suka Maju, Simpang STM (Sisingamangaraja), Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Sumatera Utara 20217. Untuk informasi lebih lanjut Anda bisa hubungi Customer Service kami di : 061-4207-8633 atau 0822 9977 7633.



Trik Cara Mengirim WhatsApp Tanpa Menyimpan Nomor

Halo Bobers, Mr Bob ingin Berbagi manfaat ini untuk kalian, sangat penting dan bermanfaat pastinya ya. Dengan berbagai alasan, biasanya ada...