Halo Bobers, untuk Anda yang memiliki usaha
atau pelaku usaha pastinya akan merasa merugi setelah hadirnya virus corona
yang sekarang sedang menyerang ke seluruh penjuru dunia. Sejak virus corona merebak, banyak sektor ekonomi yang ikut terdampak.
Apalagi sejak pemerintah menyerukan untuk bekerja, belajar dan berdoa di rumah,
kegiatan masyarakat di luar rumah pun menjadi terbatas. Hal ini sangat berimbas
pada bisnis kuliner.
Fitria Sofiani
salah satunya. Pengusaha cafe dan resto pizza ini harus rela menghentikan
operasional bisnisnya sejak wabah corona menyerang. Fitria punya 2 cafe dan
satu restoran pizza. Kedua cafenya sudah tutup sejak satu pekan lalu. Meski
hingga saat ini masih melayani order online.
Sedangkan
outlet pizza baru saja tutup kemarin. Pertimbangannya yaitu karena omzet
menurun tajam. Alhasil besar pasak daripada tiang, biaya operasional jauh lebih
besar ketimbang acuan.
“Wah outlet
pizza drop habis sampai 80 persen. Karena lokasi outlet pizza itu dekat sama
restoran yang biasa melayani turis Malaysia. Jadi biasanya kita juga
mengandalkan mereka. Jadi sejak seminggu ini karena udah enggak ada turis lagi,
kita kena imbas parah,” kisah Fitria.
Sedangkan
dua cafe yang tutup lebih dulu, kondisinya juga tak jauh berbeda. Omzetnya pun
menurun drastis karena pelanggan juga berkurang jauh. Menurut Fitria, salah
satu cafenya berada di dekat Bandung International School, sedangkan satu lagi
ada di dekat Institut Prancis Indonesia. Sayangnya, dua gedung institusi
tersebut juga tutup. Mau tak mau Fitria juga harus rela meliburkan kedua
cafenya.
Padahal
dalam kondisi normal, kedua cafe ini punya omzet cukup tinggi, hampir menyentuh
tiga digit. “Kalau yang cafe utama itu omzet perbulan rata-rata Rp 70-90 juta
bulan,” ujar Fitria.
Namun
jangankan mencapai angka rata-rata omzet, Fitria mengaku cashflow bulan ini
justru jadi minus. Ditambah, sebelum memutuskan menutup operasional cafenya,
Fitria sudah terlanjur membeli stok bahan baku yang cukup lumayan.
Ketimbang
mubazir, beberapa stok bahan baku yang tidak tahan lama, akhirnya ia bagikan ke
karyawannya. Beberapa lainnya ia bawa pulang untuk stok di rumah. Sedangkan
bahan pangan yang tak cepat busuk, masih ia simpan.
Namun Fitria
mengakui belum bisa memprediksi jumlah kerugian secara keseluruhan. Menurutnya
karena skala bisnisnya masih kecil, ia masih belum bisa mengukur persentase
kerugian akibat tak beroperasi.
Hanya saja
Fitria tak menampik bahwa ketika situasi sudah berangsur normal, ia mengaku
bakal butuh waktu untuk memulihkan bisnisnya. Menurut Fitria, kondisi ini
seolah membuatnya harus kembali ke garis awal.
“Pas nanti buka lagi buat saya sejujurnya kaya start from
zero lagi karena bulan ini cashflow kita
jadi minus. Tapi ya situasi ini hits us very
hard sih. Belum lagi mikirin ramadhan yang segera datang,” ujarnya.
Pelaku usaha ini berharap operasional bisnisnya hanya terhenti sampai 29 Maret nanti.
Meskipun segala kondisi masih sangat abu-abu dan tidak bisa diprediksi.
“Untuk
sementara tutup sampai tanggal 29 Maret ini. Cuma belum tahu
juga kan, sambil melihat sikon yang ada,” ujarnya.
Selain itu,
Fitria juga mengakui bahwa kondisi ini juga berpengaruh pada karyawan. Untuk
menjalankan bisnisnya, Fitria dibantu 9 karyawan. Namun karena operasional
tutup, karyawan terpaksa diliburkan. Namun Fitria berkomitmen untuk tetap
membayarkan gaji pokok yang menjadi hak para pegawai.
Meski
demikian, Fitria bersyukur di tengah kondisi yang menghimpit ini ia tak harus
dipusingkan dengan cicilan apa pun. Sebab, ketiga bisnis kuliner tersebut ia
rintis dengan menggunakan modal pribadi, tanpa pinjaman dari bank. Tak
terbayang buatnya berada dalam kondisi cashflow
minus, namun masih harus dibayangi kewajiban bayar cicilan.
“Wah kalau
ada kredit bank pasti panik banget deh. Enggak kebayang kalau pebisnis kecil
lainnya yang ada pembiayaan bank,” ujarnya.
Meski harus
dihadapkan dengan kondisi sulit namun Fitria menerima hal ini sebagai sebuah
konsekuensi bagi pengusaha. Menurutnya segala macam bisnis pasti ada risikonya.
Fitria berharap kondisi ini cepat berlalu dan keadaan pulih kembali termasuk
sektor usaha kuliner.
“Yang jelas
berharap ada kepastian; misalnya kalau mesti lockdown
sampai kapan dan mulai kapan kita bisa berharap semuanya kembali normal. Biar
kita juga bisa bikin plan,” katanya.
Berikut beberapa informasi untuk Bobers yang Danmogot.com rangkum,
semoga bermanfaat untuk pembaca Bobers, jangan lupa tetap semangat, berikan yang bermanfaat untuk orang lain. Dan juga buat Anda jangan lupa selalu update artikel terbaru mengenai
info tips, kesehatan, tempat wisata, dan lainnya di mydanmogot.blogspot.com.
Untuk Anda yang mencari kebutuhan rumah tangga, kebutuhan olahraga, kebutuhan lainnya,
Anda bisa mengunjungi website kami di www.danmogot.com yang menyediakan produk-produk terbaru dan dapatkan promo diskon hanya di Danmogot.com.
Alamat
: Gedung Concept.id Jalan. Alfalah
No.19, Suka Maju, Simpang STM (Sisingamangaraja), Kecamatan Medan Johor, Kota
Medan, Sumatera Utara 20217. Untuk informasi lebih lanjut Anda bisa hubungi
Customer Service kami di : 061-4207-8633 atau 0822 9977 7633.
Baca juga artikel: tips menjaga daya tahan tubuh agar
lebih sehat beraktifitas, tips
merapikan rumah minimalis dengan mudah dan nyaman, anda
pecinta kopi baca kesalahpahaman mengenai kopi, mendengar
musik bisa berikan efek positif bagi pasien stroke, manfaat dan kegunaan bawang hitam dapat
mencegah penyakit kanker, perkembangan teknologi semakin canggih dapat
merubah diri seseorang, maraknya virus covid-19 saat ini sosial
media distancing sangat penting, bekerja dari rumah ternyata sangat efektif
seperti di kantor, cara aman agar berbelanja tetap sehat dan
terhindar dari virus corona, padatnya
aktifitas membuat kita sering terkena flu lakukan cara ini